Arsip Kategori: Syukur Nikmat

Bersyukur Itu Menenteramkan Hati

Bersyukur Itu Menenteramkan Hati

Ketika seseorang ditimpa musibah yang tidak pernah disangka, membuatnya terhenyak, jatuh tersungkur, terasa luka perih dihati dan tanpa tersadar terucap, ‘Kenapa ini terjadi?’ Kehidupan dibayangkannya sebagai sebuah mimpi, Kita mengira kehidupan adalah kisah bahagia sampai akhir hayat. Bila direnungkan secara lebih mendalam apa yang anda hadapi sekarang ini adalah kehidupan nyata bukanlah mimpi! Semua yang terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang kebetulan, semua sudah menjadi ketetapan Allah. ‘Lantas kenapa semua ini terjadi pada diriku? Apakah anda mengira bahwa andalah yang menentukan hidup ini? Apakah anda mengira diri anda adalah milik diri anda sendiri? Anda bisa menentukan apa yang terjadi pada diri anda? Sehingga anda mengalami seperti yang anda harapkan?

Kita selalu menyangka bahwa kesuksesan hidup kita adalah berkat usaha dan kerja keras yang kita lakukan sendiri sehingga kita bisa begitu yakin apapun bisa terjadi bila diri kita menghendaki, begitu ditimpa musibah yang tidak pernah disangka-sangkanya kita baru tersadarkan betapa kecilnya diri kita dihadapan Sang Khaliq. Terbayangkah oleh kita bagaimana rasanya hati yang bahagia tiba-tiba dihempas oleh derita? Betapa sakit dan perih, jatuh tersungkur membuat kita menjadi lemah tidak berdaya, hati menangis ‘kenapa harus sekarang terjadi Ya Allah? Kenapa Engkau beri aku perih sakit ini ketika aku sedang bahagia? Kenapa tidak nanti saja disaat aku sudah siap? ‘Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi berputus asa lagi tidak berterima kasih.’ (QS. Huud : 9).

Seringkali jika kita sedang dalam keadaan hati senang, kita menjadi lupa diri, lupa bersyukur, kita lupa berterima kasih kepada Allah yang telah melimpahkan begitu banyak anugerah dalam hidup kita. ‘Semua hasil yang aku dapatkan sekarang ini kan dari kerja kerasku, semua ini aku peroleh berkat usahaku bukan dari orang lain.’ Begitulah gambaran bila kita sedang lupa diri, padahal semua yang ada dilangit dan bumi adalah milik Allah. Kesuksesan dan kegagalan kita hanyalah wujud pemberian rahmatNya. Apabila kita mendapatkan kesuksesan yang membuat kita bahagia itu adalah kasih sayang Allah dan apabila kita mendapatkan kegagalan membuat kita menderita itu juga wujud kasih sayang Allah kepada kita. Jadi, apapun pemberian Allah patutlah kita berterima kasih kepada Allah karena hanya dengan cara itulah kita mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat Allah. Jadi, bersyukur itu menenteramkan hati kita.

‘Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadaMu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun’ . (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.’ (QS. al-Baqarah : 155-157).

Alhamdulillah, Terima Kasih Ya Allah!

Pernahkah anda merasakan betapa sangat berharganya seseorang yang anda cintai sehingga anda mampu bersyukur kepada Allah. “Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah..!” Termangu ketika menatapnya saat ia tertidur, saat ia tersenyum, pada keceriaan di setiap derai tawa. Kehadirannya membawa nuansa jingga dan ungu dikehidupan penuh warna.  Tertatih-tatih mewujudkan rumah seindah surga.  Keluarga dipenuhi dengan kebahagiaan merindukan akan ketenteraman dan kasih sayang. Namun yang terjadi justru anda mudah terluka dan menderita karena orang yang anda cintai. Anda menjadi sakit dan penuh derai air mata karena orang yang anda kasihi. Itulah Cobaan yang paling berat di dalam kehidupan rumah tangga maka anda harus memiliki sebuah kekuatan dan kesabaran yang besar agar anda bisa “memaafkan.” karena bila tidak bisa memaafkan, maka hati anda dipenuhi oleh kemarahan, sakit, kecewa dan derita justru yang dilakukan oleh orang yang paling anda sayangi dan anda kasihi.

Memaafkan hampir menjadi obat mujarab bila anda sedang menghadapi konflik keluarga. Menyentuh hati yang paling dalam, menyejukkan dari keresahan dan kegelisahan. Ketika kaki anda menginjak bumi, meraih jemari, rebah dalam kehangatan pelukan menyembuhkan luka. Tidaklah berarti apapun luka yang anda rasakan karena bukan seberapa besar luka dan derita namun seberapa besar kekuatan dan kesabaran yang anda miliki untuk menanggung luka dan derita itu. Bila kekuatan dan kesabaran yang anda miliki kecil dan rapuh maka luka kecilpun anda sudah merasa begitu teramat menderita.  Jika anda memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar, sebesar apapun luka dan derita itu tidak akan berarti apapun bagi anda, karena Allah melimpahkan kelembutan dan kasih sayang di dalam diri anda. Sebagaimana sabda Rasulullah. “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi satu keluarga, maka Allah akan memasukkan rasa kelembutan dalam diri mereka” (HR. Ahmad).

Nikmatnya Bersyukur

Nikmatnya bersyukur adalah ketika kita bisa berbagi. Itulah yang dirasakan seorang bapak,  Owner Perusahaan Konsultan Manajemen SDM di Jakarta datang bersama istrinya ke Rumah Amalia. Logika duniawinya tidak pernah memahami bagaimana shodaqoh bisa menjadi pembuka pintu rizki. Saat beliau diajak istrinya untuk datang ke Rumah Amalia awalnya tidak menerima mengingat kondisi finansialnya yang tengah redup.  ‘Saya ini sedang dalam problem penghasilan, masa malah disuruh shodaqoh sama istri?’ Begitu ucapnya. Istrinya yang mendengar komentar suami malah senyum-senyum. Alhamdulillah, dua bulan kemudian beliau mendapatkan proyek lumayan besar untuk bisa membiayai opeasional perusahaannya dibidang Konsultan Manajemen SDM, ‘Alhamdulillah, Sekarang saya sedang membantu pembenahan Manajemen SDM di beberapa perusahaan Mas Agus,’ tutur beliau. Pekerjaannya sebagai konsultan sampai kini menjadi padat, banyak orang yang tidak percaya. Diperkirakan perusahaannya tidak akan bertahan lama malah yang terjadi perkembangan perusahaannya boleh dibilang membaik. Orang sering mengatakan padanya bahwa sukses bisnis harus banyak jaringan, effort yang tinggi ternyata semua teori itu runtuh karena ada banyak hal yang tidak pernah diduga oleh siapapun yaitu rizki diatur oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka sejak itu kebiasaan bershodaqoh tidak pernah lagi ditinggalkan. Setiap bulannya senantiasa ia sisihkan dan itu membuat perusahaannya semakin maju. Bahkan kini beliau berusaha mengamalkan kebiasaan untuk memberikan harta yang dicintainya karena keyakinannya mendapatkan keberkahan yang tidak pernah diduga, keberkahan yang tidak diduganya seperti perusahaannya semakin maju, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan bagi beliau dan keluarganya. Pernah beliau panik ketika anaknya terkena Demam Berdarah yang hampir merenggut nyawa sang buah hati akhirnya bisa sembuh dan selamat dari kecelakaan fatal yang terjadi mobil yang dikendarainya bertabrakan, semua itu terjadi karena kasih sayang Allah pada dirinya dan keluarganya sebagai berkah dari kebiasaan bershodaqoh. Subhnallah.